Senin, 02 November 2009

Valentino Rossi Juara Dunia 2009!


Minggu, 25 Oktober 2009 | 15:23 WIB

SEPANG, KOMPAS.com — Pebalap Italia, Valentino Rossi, memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2009 setelah menempati posisi ketiga di GP Malaysia, Minggu (25/10).

Rossi menempati posisi dalam lomba yang akhirnya dimenangi oleh pebalap Ducati asal Australia, Casey Stoner. Sementara itu, pebalap Spanyol, Dani Pedrosa, berada di posisi kedua. Rossi, pebalap tim Fiat Yamaha yang sudah unggul 38 poin dari pesaing terdekatnya, Jorge Lorenzo, hanya butuh posisi empat besar untuk mempertahankan gelar juara dunia.

Lomba GP Malaysia ditandai dengan dihukumnya pebalap asal Spanyol, Jorge Lorenzo. Menempati posisi kedua dalam kualifikasi, Sabtu, Lorenzo terkena hukuman karena dianggap gagal menempati posisi pada waktunya. Lorenzo sendiri akhirnya masuk finis di urutan keempat.

Balap MotoGP sempat ditunda beberapa menit akibat hujan deras yang mengguyur sirkuit Sepang. Sebelumnya, cuaca cukup cerah sehingga semua pebalap bisa melakukan sesi pemanasan Minggu pagi.

Hasil GP Malaysia, Minggu (25/10):
1. Casey Stoner Ducati 47m24.834s
2. Dani Pedrosa Honda + 14.666s
3. Valentino Rossi Yamaha + 19.385s
4. Jorge Lorenzo Yamaha + 25.850s
5. Nicky Hayden Ducati + 38.705s
6. Chris Vermeulen Suzuki + 41.061s
7. Toni Elias Gresini Honda + 48.555s
8. Marco Melandri Hayate Kawasaki + 55.557s
9. Loris Capirossi Suzuki + 1m00.303s
10. Mika Kallio Pramac Ducati + 1m00.440s
11. Aleix Espargaro Pramac Ducati + 1m01.655s
12. Alex de Angelis Gresini Honda + 1m01.847s
13. Colin Edwards Tech 3 Yamaha + 1m10.778s
14. Gabor Talmacsi Scot Honda + 1m15.851s
15. James Toseland Tech 3 Yamaha + 1m50.672s

Gagal finis
Andrea Dovizioso Honda 14 lap
Randy de Puniet LCR Honda 1 lap

Yamaha: Gaet Rossi adalah Keputusan Terbaik Sepanjang Sejarah


Jumat, 30 Oktober 2009 | 19:06 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Tim Yamaha sangat puas dan senang memiliki pebalap sehebat Valentino Rossi. Bahkan pabrikan Jepang ini mengakui, menggaet "The Doctor" dari Honda pada enam tahun silam, merupakan keputusan terbaik yang pernah diambil tim ini, sepanjang sejarah mereka. Hal ini dikatakan oleh Direktur manajer Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, yang juga berharap bisa meyakinkan Rossi agar pebalap Italia tersebut tidak meninggalkan Yamaha setelah kontraknya selesai pada akhir musim 2010.

Rossi baru saja menyegel gelar juara dunia MotoGP 2009, setelah finis ketiga di Sepang, Malaysia, pekan lalu. Meskipun balapan masih tersisa satu seri lagi di Valencia, 8 November nanti, perolehan poin Rossi (286) tidak mungkin terkejar lagi oleh rekan setimnya, Jorge Lorenzo, yang berada di urutan dua.

Torehan ini membuat Rossi meraih gelar kesembilan sepanjang kariernya--dan gelar ketujuh di kelas premier--, dan empat trofi terakhir digapai bersama Yamaha, yang mulai dibelanya sejak 2004. Bahkan bersama tim ini, Rossi mencatat prestasi yang cukup spektakuler, karena dari total 22 kali menang di kelas premier, 44 di antaranya diraih dengan pabrikan yang bermarkas di Shizuoka ini.

Tak heran jika kubu Yamaha sangat bangga memiliki pebalap sehebat pria kelahiran Urbino, Italia, ini. Jarvis pun berharap, pebalap berusia 30 tahun tersebut mau terus membela Yamaha sampai akhir kariernya.

"Seluruh skuad tim ini sangat mendukung perekrutan Valentino ke Yamaha," ungkapnya. "Ini menjadi hal terbaik yang pernah dilakukan Yamaha sepanjang sejarahnya. Sekarang Valentino sudah memenangkan empat gelar juara dunia bersama Yamaha, dan saya bahagia karena dia telah memenangkan lebih banyak gelar bersama Yamaha, dibandingkan dengan pabrikan lain. Itu merupakan keputusan hebat untuk bersama-sama membentuk sebuah tim yang kuat. Pujian pantas saya berikan kepada Vale, Davide (Brivio, manajer tim Rossi) dan skuad, yang telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik."

"Saya tidak yakin saya bisa meyakinkan Valentino untuk terus membalap bersama kami (setelah 2010). Itu terserah dia, tetapi saya akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk meyakinkannya agar dia tetap bersama Yamaha. Seperti yang Vale sendiri katakan, dia akan membuat keputusan pada pertengahan tahun depan dan kami berharap, dia terus bersama Yamaha. Dia telah menjadi seorang duta yang hebat. Saya ingin menyampaikan pujian kepada seluruh tim, karena melewati tahun ini yang sulit dan juga terjadi kompetisi internal!"

Senada dengan Jarvis, executive officer of engineering operations for Yamaha Motor Company, Masao Furusawa, juga mengungkapkan rasa senangnya. Dia mengaku bahagia bisa bekerja sama dengan Rossi.

"Valentino selalu membantu kami, tidak hanya untuk pengembangan motor, tetapi juga untuk pengesetan. Juga, dia membantu saya dengan pendekatan filosofi! Di luar trek kami teman yang baik, meskipun memiliki perbedaan usia," jelas Furusawa.

"Valentino merupakan pebalap yang sangat, sangat penting bagi Yamaha, begitu juga Jorge, tetapi khususnya Valentino. Saya sudah bekerja dengannya selama enam tahun dan kadang-kadang kami menghadapi saat yang sedih, seperti tahun 2006 dan 2007. Tujuan saya di MotoGP adalah meraih kemenangan bersama Valentino, dan mungkin suatu hari nanti Valentino akan berhenti dari MotoGP. Tetapi saya ingin dia mengakhiri kariernya di MotoGP bersama Yamaha."