Senin, 02 November 2009

Valentino Rossi Juara Dunia 2009!


Minggu, 25 Oktober 2009 | 15:23 WIB

SEPANG, KOMPAS.com — Pebalap Italia, Valentino Rossi, memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2009 setelah menempati posisi ketiga di GP Malaysia, Minggu (25/10).

Rossi menempati posisi dalam lomba yang akhirnya dimenangi oleh pebalap Ducati asal Australia, Casey Stoner. Sementara itu, pebalap Spanyol, Dani Pedrosa, berada di posisi kedua. Rossi, pebalap tim Fiat Yamaha yang sudah unggul 38 poin dari pesaing terdekatnya, Jorge Lorenzo, hanya butuh posisi empat besar untuk mempertahankan gelar juara dunia.

Lomba GP Malaysia ditandai dengan dihukumnya pebalap asal Spanyol, Jorge Lorenzo. Menempati posisi kedua dalam kualifikasi, Sabtu, Lorenzo terkena hukuman karena dianggap gagal menempati posisi pada waktunya. Lorenzo sendiri akhirnya masuk finis di urutan keempat.

Balap MotoGP sempat ditunda beberapa menit akibat hujan deras yang mengguyur sirkuit Sepang. Sebelumnya, cuaca cukup cerah sehingga semua pebalap bisa melakukan sesi pemanasan Minggu pagi.

Hasil GP Malaysia, Minggu (25/10):
1. Casey Stoner Ducati 47m24.834s
2. Dani Pedrosa Honda + 14.666s
3. Valentino Rossi Yamaha + 19.385s
4. Jorge Lorenzo Yamaha + 25.850s
5. Nicky Hayden Ducati + 38.705s
6. Chris Vermeulen Suzuki + 41.061s
7. Toni Elias Gresini Honda + 48.555s
8. Marco Melandri Hayate Kawasaki + 55.557s
9. Loris Capirossi Suzuki + 1m00.303s
10. Mika Kallio Pramac Ducati + 1m00.440s
11. Aleix Espargaro Pramac Ducati + 1m01.655s
12. Alex de Angelis Gresini Honda + 1m01.847s
13. Colin Edwards Tech 3 Yamaha + 1m10.778s
14. Gabor Talmacsi Scot Honda + 1m15.851s
15. James Toseland Tech 3 Yamaha + 1m50.672s

Gagal finis
Andrea Dovizioso Honda 14 lap
Randy de Puniet LCR Honda 1 lap

Yamaha: Gaet Rossi adalah Keputusan Terbaik Sepanjang Sejarah


Jumat, 30 Oktober 2009 | 19:06 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Tim Yamaha sangat puas dan senang memiliki pebalap sehebat Valentino Rossi. Bahkan pabrikan Jepang ini mengakui, menggaet "The Doctor" dari Honda pada enam tahun silam, merupakan keputusan terbaik yang pernah diambil tim ini, sepanjang sejarah mereka. Hal ini dikatakan oleh Direktur manajer Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, yang juga berharap bisa meyakinkan Rossi agar pebalap Italia tersebut tidak meninggalkan Yamaha setelah kontraknya selesai pada akhir musim 2010.

Rossi baru saja menyegel gelar juara dunia MotoGP 2009, setelah finis ketiga di Sepang, Malaysia, pekan lalu. Meskipun balapan masih tersisa satu seri lagi di Valencia, 8 November nanti, perolehan poin Rossi (286) tidak mungkin terkejar lagi oleh rekan setimnya, Jorge Lorenzo, yang berada di urutan dua.

Torehan ini membuat Rossi meraih gelar kesembilan sepanjang kariernya--dan gelar ketujuh di kelas premier--, dan empat trofi terakhir digapai bersama Yamaha, yang mulai dibelanya sejak 2004. Bahkan bersama tim ini, Rossi mencatat prestasi yang cukup spektakuler, karena dari total 22 kali menang di kelas premier, 44 di antaranya diraih dengan pabrikan yang bermarkas di Shizuoka ini.

Tak heran jika kubu Yamaha sangat bangga memiliki pebalap sehebat pria kelahiran Urbino, Italia, ini. Jarvis pun berharap, pebalap berusia 30 tahun tersebut mau terus membela Yamaha sampai akhir kariernya.

"Seluruh skuad tim ini sangat mendukung perekrutan Valentino ke Yamaha," ungkapnya. "Ini menjadi hal terbaik yang pernah dilakukan Yamaha sepanjang sejarahnya. Sekarang Valentino sudah memenangkan empat gelar juara dunia bersama Yamaha, dan saya bahagia karena dia telah memenangkan lebih banyak gelar bersama Yamaha, dibandingkan dengan pabrikan lain. Itu merupakan keputusan hebat untuk bersama-sama membentuk sebuah tim yang kuat. Pujian pantas saya berikan kepada Vale, Davide (Brivio, manajer tim Rossi) dan skuad, yang telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik."

"Saya tidak yakin saya bisa meyakinkan Valentino untuk terus membalap bersama kami (setelah 2010). Itu terserah dia, tetapi saya akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk meyakinkannya agar dia tetap bersama Yamaha. Seperti yang Vale sendiri katakan, dia akan membuat keputusan pada pertengahan tahun depan dan kami berharap, dia terus bersama Yamaha. Dia telah menjadi seorang duta yang hebat. Saya ingin menyampaikan pujian kepada seluruh tim, karena melewati tahun ini yang sulit dan juga terjadi kompetisi internal!"

Senada dengan Jarvis, executive officer of engineering operations for Yamaha Motor Company, Masao Furusawa, juga mengungkapkan rasa senangnya. Dia mengaku bahagia bisa bekerja sama dengan Rossi.

"Valentino selalu membantu kami, tidak hanya untuk pengembangan motor, tetapi juga untuk pengesetan. Juga, dia membantu saya dengan pendekatan filosofi! Di luar trek kami teman yang baik, meskipun memiliki perbedaan usia," jelas Furusawa.

"Valentino merupakan pebalap yang sangat, sangat penting bagi Yamaha, begitu juga Jorge, tetapi khususnya Valentino. Saya sudah bekerja dengannya selama enam tahun dan kadang-kadang kami menghadapi saat yang sedih, seperti tahun 2006 dan 2007. Tujuan saya di MotoGP adalah meraih kemenangan bersama Valentino, dan mungkin suatu hari nanti Valentino akan berhenti dari MotoGP. Tetapi saya ingin dia mengakhiri kariernya di MotoGP bersama Yamaha."

Senin, 07 September 2009

Rossi Harus Bangkit!


Rabu, 2 September 2009 | 18:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir pekan lalu di GP Indianapolis, Valentino Rossi menuai hasil terburuk sejak tahun 2007. Untuk pertama kalinya "The Doctor" tidak finis, karena dia jatuh dan kendaraannya mengalami kerusakan, sehingga gagal meneruskan balapan.

Nah, akhir pekan ini di Misano, San Marino, Rossi harus bangkit! Bertarung di harapan publiknya, juara dunia enam kali MotoGP tersebut tak boleh gagal lagi agar jalannya menuju tangga juara musim 2009 kembali mulus.

Ya, saat ini Rossi memang masih memimpin klasemen sementara. Tetapi, jaraknya dengan Jorge Lorenzo sudah terpangkas separuh dan kini mereka tinggal berselisih 25 angka.

Sebelum bertarung di Indianapolis, Rossi unggul 50 poin atas rekan setimnya di Fiat Yamaha tersebut. Namun hasil yang bertolak belakang di AS itu membuat perbedaan mereka sudah menipis. Alhasil, Lorenzo yang pekan lalu menjadi juara, kini menghidupkan peluangnya untuk meraih gelar pertamanya di MotoGP.

Meskipun akan tampil di hadapan publiknya, Rossi harus tetap waspada. Jangan sampai kejadian di Mugello, Italia, pada awal musim ini terulang lagi, di mana dominasinya sepanjang tujuh tahun terakhir di sirkuit tersebut (Mugello,red) dipatahkan oleh Casey Stoner yang menjadi juara, serta Lorenzo yang finis di posisi dua.

Misano hanya berjarak 15 kilometer dari kota Tavullia, tempat tinggal Rossi. Tak heran jika pebalap yang telah mengoleksi lebih dari 100 kemenangan MotoGP tersebut memiliki banyak fans, yang terkenal dengan sebutan Tifosi.

"Saya senang kami tidak memiliki waktu yang panjang sampai balapan berikutnya, karena saya dengan cepat ingin melupakan kesalahan di Indianapolis," ungkap Rossi. "Tahun lalu di Misano luar biasa, meraih kemenangan di depan fans dan dekat dengan rumah, menghadirkan perasaan yang hebat. Dan setelah gagal di Mugello tahun ini, kami fokus untuk berusaha meraih hasil terbaik di sini.

"Seperti biasa, Fan Club saya akan membuat pesta besar di sana, sehingga saya berharap kami bisa memberikan kepada mereka pertunjukkan yang bagus, karena selalu menyenangkan membalap di rumah. Seperti yang kami lihat akhir pekan lalu, segala sesuatu bisa terjadi dan perburuan gelar juara dunia belum berakhir. Kami harus tetap bekerja keras secara maksimal dan berusaha meraih poin sebanyak mungkin."

Manajer tim Davide Brivio, juga berharap Rossi segera bangkit untuk mengakhiri momentum Lorenzo. Jika tidak, rival sekaligus rekan setimnya itu bisa menyodok ke posisi teratas.

"25 poin itu tidak banyak, ketika para rival kami kuat. Karena itu, kami harus bisa bangkit pada balapan di rumah pada akhir pekan ini dengan meraih hasil bagus," ungkapnya.

Rossi Ungguli Lorenzo dan Pedrosa


Jumat, 4 September 2009 | 20:40 WIB

SAN MARINO, KOMPAS.com — Valentino Rossi menunjukkan tanda-tanda kebangkitannya setelah akhir pekan lalu mengalami kegagalan. "The Doctor" mengalahkan rekan setimnya di Fiat Yamaha, Jorge Lorenzo, untuk mencatat waktu tercepat pada sesi latihan bebas GP San Marino di Misano, Jumat (4/9).

Sementara itu, tiga pebalap Honda membuntuti duo Yamaha tersebut. Dani Pedrosa yang memimpin posisi para pebalap Honda itu karena dia terbaik ketiga, disusul jagoan Gresini Honda Alex de Angelis dan rekan setim Pedrosa, Andrea Dovizioso.

Namun, secara keseluruhan, Yamaha mencatat waktu yang jauh lebih baik dari Honda. Buktinya, Lorenzo hanya terpaut 0,126 detik dari Rossi, sedangkan Pedrosa terpaut 0,776 dari pimpinan klasemen sementara tersebut.

Lorenzo yang pekan lalu juara di Indianapolis hampir selalu memimpin sesi latihan sore itu, sebelum Pedrosa menyodoknya saat waktu tersisa 20 menit. Namun, pebalap Spanyol ini langsung merespons, dan kembali mengalahkan catatan waktu kompatriotnya tersebut.

Rossi tak mau kalah. Juara dunia enam kali MotoGP yang gagal finis di Indy tersebut tampil impresif sehingga mampu menyisihkan Lorenzo dan Pedrosa yang digadang-gadang bakal menyulitkannya pada balapan hari Minggu nanti.

De Angelis, satu-satunya pebalap yang jatuh pada sesi ini, mampu bangkit. Runner-up di Indy tersebut berhasil mencatat waktu terbaik keempat, mengungguli Dovizioso.

Colin Edwards (Tech 3 Yamaha), pengganti Casey Stoner di Ducati, Mika Kallio, Loris Capirossi (Suzuki), James Toseland (Tech 3 Yamaha), dan Nicky Hayden (Ducati) melengkapi posisi 10 besar sesi latihan ini.

- Hasil latihan 1

Pos Rider Bike Time Gap
1. Valentino Rossi Yamaha 1m35.304s
2. Jorge Lorenzo Yamaha 1m35.430s + 0.126s
3. Dani Pedrosa Honda 1m36.080s + 0.776s
4. Alex de Angelis Gresini Honda 1m36.096s + 0.792s
5. Andrea Dovizioso Honda 1m36.316s + 1.012s
6. Colin Edwards Tech 3 Yamaha 1m36.350s + 1.046s
7. Mika Kallio Ducati 1m36.419s + 1.115s
8. Loris Capirossi Suzuki 1m36.508s + 1.204s
9. James Toseland Tech 3 Yamaha 1m36.588s + 1.284s
10. Nicky Hayden Ducati 1m36.608s + 1.304s
11. Randy de Puniet LCR Honda 1m37.056s + 1.752s
12. Toni Elias Gresini Honda 1m37.057s + 1.753s
13. Aleix Espargaro Pramac Ducati 1m37.126s + 1.822s
14. Chris Vermeulen Suzuki 1m37.134s + 1.830s
15. Niccolo Canepa Pramac Ducati 1m37.306s + 2.002s
16. Marco Melandri Hayate Kawasaki 1m37.454s + 2.150s
17. Gabor Talmacsi Scot Honda 1m37.869s + 2.565s

Rossi Belum Buka Rencana Masa Depan


Minggu, 6 September 2009 | 13:39 WIB

ROMA, KOMPAS.com — Juara dunia Valentino Rossi belum mau terbuka soal masa depannya bersama tim Yamaha setelah tim MotoGP ini memperpanjang kontrak pebalap Spanyol, Jorge Lorenzo.

Lorenzo saat ini membuntuti Rossi di peringkat kedua klasemen sementara kejuaraan dunia dengan selisih 25 poin. Dengan sisa lima lomba, Lorenzo merupakan satu-satunya pebalap yang akan mampu menggagalkan ambisi Rossi untuk menjadi juara dunia ketujuh kalinya.

"Buat Yamaha tentunya baik sekali memiliki dua pebalap utama. Namun, untuk tahun-tahun mendatang, sebaiknya setiap tim hanya memiliki satu pebalap utama," kata Rossi lewat situs Gazzetta dello Sport.

"Saya belum tahu (apakah akan pindah). Saya memiliki sisa kontrak selama satu tahun dan setelah itu saya baru akan memutuskan," kata Rossi setelah mencatat waktu tercepat sesi latihan jelang GP San Marino, Minggu (6/9).

Hebat, Rossi Tak Ada Lawan


Minggu, 6 September 2009 | 20:45 WIB

MISANO, Kompas.com - Pebalap Italia, Valentino Rossi tampil dominan untuk mengatasi pesaing utamanya, Jorge Lorenzo dan memenangi lomba GP San Marino, Minggu.

Juara dunia delapan kali berusia 30 tahun ini masuk finish diikuti Lorenzo serta pebalap Spanyol lainnya, Dani Pedrosa di tempat ketiga. Kemenangan ini membuat Rossi mengumpulkan 237 poin dan unggul 30 poin dari Lorenzo. Pedrosa berada di posisi tiga klasemen sementara dengan 157 poin dan berada di depan mantan juara dunia, Casey Stoner.

Rosssi sendiri mengaku mengawali lomba dengan ragu-ragu. "Awalnya cukup sulit dan saya kesulitan karena mengawali lomba dengan buruk," kata Rossi yang menempati pole position. "Namun semuanya kemudian berakhir dengan baik."

Lorenzo mengaku tampil tidak sebaik Rossi. "Saya sudah berusaha semampu saya saat berhasil melampaui Dani (Pedrosa). Namun Valentino benar-benar nomor satu untuk akhir pekan ini."

Pedrosa sendiri mengaku beruntung dapat masuk finish karena sempat kehabisan bensin. "Lorenzo dan Rossi terlalu cepat buat saya. Mudah-mudahan lain kali saya lebih baik,' Kata Pedrosa.

Hasil GP San Marino, Minggu (6/9):
1. Valentino ROSSI ITA Fiat Yamaha Team Yamaha 44'32.882
2. Jorge LORENZO SPA Fiat Yamaha Team Yamaha selisih 2.416
3. Dani PEDROSA SPA Repsol Honda Team Honda selisih 12.400
4. Andrea DOVIZIOSO ITA Repsol Honda Team Honda 26.330
5. Loris CAPIROSSI ITA Rizla Suzuki MotoGP Suzuki 26.539
6. Toni ELIAS SPA San Carlo Honda Gresini Honda 28.286
7. Mika KALLIO FIN Ducati Marlboro Team Ducati 30.184
8. Marco MELANDRI ITA Hayate Racing Team Kawasaki 31.757
9. Chris VERMEULEN AUS Rizla Suzuki MotoGP Suzuki 31.909
10. James TOSELAND GBR Monster Yamaha Tech 3 Yamaha 38.347
11. Aleix ESPARGARO SPA Pramac Racing Ducati 46.673
12. Randy DE PUNIET FRA LCR Honda MotoGP Honda 52.041
13. Niccolo CANEPA ITA Pramac Racing Ducati 1'03.198
14.Gabor TALMACSI HUN Scot Racing Team MotoGP Honda 1'22.347

gagal finish:
Alex DE ANGELIS RSM San Carlo Honda Gresini Honda
Colin EDWARDS USA Monster Yamaha Tech 3 Yamaha
Nicky HAYDEN USA Ducati Marlboro Team Ducati

Selasa, 01 September 2009

Rossi: Saya Jatuh karena Lakukan Kesalahan


Senin, 31 Agustus 2009 | 16:48 WIB

INDIANAPOLIS, KOMPAS.com - Valentino Rossi gagal menuai poin di GP Indianapolis. Pada balapan seri ke-12 itu, Minggu (30/8), "The Doctor" jatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan karena motornya mengalami kerusakan.

Akibatnya, Jorge Lorenzo yang menjadi juara di seri tersebut bisa memangkas jarak poin mereka. Kini Rossi hanya unggul 25 poin dari rekan setimnya di Fiat Yamaha tersebut.

Menanggapi kegagalannya, Rossi mengakui bahwa dirinya telah melakukan kesalahan. Dia juga tak menampik timnya mengalami kesulitan sejak awal pekan.

"Saya sedikit melebar di Tikungan 1 dan supaya bisa kembali ke trek balapan, saya bergerak terlalu jauh ke kiri dan mengakhirinya dengan rem di bagian trek yang kotor," ungkap juara dunia enam kali MotoGP tersebut kepada televisi Italia1.

"Setelah itu saya langsung menggerakkan motor ke kanan, dan jatuh. Jujur, saya juga tidak mengerti kenapa jatuh, sehingga kami melihat data. Dalam kasus ini, ada kesalahan dengan jalur balapan saya.

"Benar, bagian belakang kehilangan sedikit sentuhan, tetapi saya tidak tahu itu masalahnya. Itu adalah faktanya, karena saya kembali ke jalur balapan setelah melakukan kesalahan itu, sehingga saya melakukan pengereman di bagian yang kotor."

Rossi yang berstatus juara bertahan ini juga mengakui, dia sulit bersaing dengan Lorenzo yang tampil prima pada pekan ini.

"Kami mengalami kesulitan sepanjang pekan in karena tidak pernah memperoleh setting-an yang optimal. Jadi, ketika Lorenzo lewat, saya pun berpikir bahwa terlalu sulit bersaing dengannya karena dia lebih cepat dua atau tiga persepuluh dari saya," tambahnya.

Sabtu, 15 Agustus 2009

Lorenzo Terdepan, Rossi Kedua


Jumat, 14 Agustus 2009 | 21:47 WIB

BRNO, KOMPAS.com — Duo Fiat Yamaha mendominasi latihan pertama MotoGP di Brno, Republik Ceko, Jumat (14/8). Jorge Lorenzo berada di posisi terdepan, disusul Valentino Rossi.

Lorenzo, yang jatuh di Donington Park, Inggris, bulan lalu, mencatat waktu 1 menit 56,595 detik. Pebalap Spanyol ini unggul 0,399 detik atas Rossi.

Posisi tiga ditempati oleh pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa. Kompatriot Lorenzo tersebut membukukan waktu 1 menit 57,584 detik, lebih lambat 0,7 detik dari Rossi.

Sementara itu, Colin Edwards yang menjadi runner-up di GP Inggris memberikan sinyal waspada kepada lawan-lawannya. Mantan rekan setim Rossi yang kini membela Tech 3 Yamaha tersebut menempati urutan keempat, meskipun terpaut hampir 1,1 detik dari Lorenzo.

Posisi lima ditempati jawara GP Inggris yang juga rekan setim Pedrosa, Andrea Dovizioso. Dia berhasil memperbaiki catatan waktunya menjelang sesi latihan selesai, sekaligus menggeser posisi pebalap Gresini Honda, Toni Elias, yang berada di peringkat enam.

Mika Kallio, yang menggantikan posisi Casey Stoner, tampil cukup impresif—Stoner absen pada tiga seri ke depan karena sedang sakit dan menjalani proses pengobatan di Australia. Dalam debutnya bersama Ducati Marlboro, pebalap Finlandia tersebut mencatat waktu 1 menit 58,302 detik sehingga berada di urutan tujuh. Dia jauh lebih baik dari Nicky Hayden, yang terpuruk di posisi 12. (CRS)

- Hasil latihan 1, Jumat (14/8):

1. Jorge Lorenzo SPA Fiat Yamaha Team 1min 56.595 sec
2. Valentino Rossi ITA Fiat Yamaha Team 1min 56.994 sec
3. Dani Pedrosa SPA Repsol Honda Team 1min 57.584 sec
4. Colin Edwards USA Monster Yamaha Tech 3 1min 57.741 sec
5. Andrea Dovizioso ITA Repsol Honda Team 1min 58.172 sec
6. Toni Elias SPA San Carlo Honda Gresini 1min 58.295 sec
7. Mika Kallio FIN Ducati Marlboro Team 1min 58.302 sec
8. Alex de Angelis RSM San Carlo Honda Gresini 1min 58.497 sec
9. Loris Capirossi ITA Rizla Suzuki MotoGP 1min 58.582 sec
10. Marco Melandri ITA Hayate Racing Team 1min 58.739 sec
11. James Toseland GBR Monster Yamaha Tech 3 1min 58.764 sec
12. Nicky Hayden USA Ducati Marlboro Team 1min 58.821 sec
13. Chris Vermeulen AUS Rizla Suzuki MotoGP 1min 59.041 sec
14. Randy de Puniet FRA LCR Honda MotoGP 1min 59.055 sec
15. Niccolo Canepa ITA Pramac Racing 1min 59.531 sec
16. Gabor Talmacsi HUN Scot Racing Team MotoGP 1min 59.979 sec
17. Michel Fabrizio ITA Pramac Racing 2min 0.423 sec

- Fakta GP Republik Ceko pada musim 2008 (17/8/2008)

Pole position:
Casey Stoner AUS Ducati Marlboro (B) 2min 11.657sec (wet)

Fastest race laps by manufacturer:
Casey Stoner AUS Ducati Marlboro (B) 1min 57.199sec
Valentino Rossi ITA Fiat Yamaha (B) 1min 57.228sec
Shinya Nakano JPN San Carlo Honda Gresini (B) 1min 58.174sec
Loris Capirossi ITA Rizla Suzuki (B) 1min 58.497sec
Anthony West AUS Kawasaki Racing (B) 1min 59.136sec

Kamis, 23 Juli 2009

The Doctor Masih Eksis


Minggu, 4 Mei 2008 | 16:23 WIB

SHANGHAI, MINGGU - Juara dunia lima kali, "The Doctor," Valentino Rossi membuktikan masih harus diperhitungkan setelah menjuarai MotoGP China di Shanghai, Minggu (4/5). Pembalap asal Italia yang membela Fiat Yamaha ini masuk finis di urutan pertama diikuti pembalap Repsol Honda asal Spanyol, Dani Pedrosa serta pembalap asal Australia, Casey Stoner dari Ducati Marlboro.

Rossi memenangi GP keempat dalam seri dunia ini dengan mencatat waktu 44 menit 08.61 detik, unggul hampir empat detik di depan Pedrosa. Rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo berada di urutan keempat. Ini merupakan hasil luar biasa buat pembalap asal Spanyol yang hari ini merayakan ulang tahun ke 21. Jumat lalu ia mengalami cedera retak pergelangan kaki dalam sesi latihan bebas pertama.

Kemenangan ini juga merupakan yang pertama buat Rossi sejak menjuarai GP Portugal musim lalu, terpaut delapan seri dari GP China. Ini merupakan paceklik gelar terlama buat Rossi sejak musim balap 2000,.Dani Pedrosa kini unggul dalam klasemen sementara kejuaraan dunia dengan 81 poin. Ia diikuti oleh Jorge Lorenzo yang mengumpulkan 74 poin, sementara Rossi di urutan tiga dengan 72 poin. (AP/Cay)

Hasil MotoGP China:
1. Valentino Rossi (ITA) Fiat Yamaha 44mnt 08.061dtk,
2. Dani Pedrosa (ESP) Honda terpaut 3.890 dtk,
3. Casey Stoner (AUS) Ducati 15.928,
4. Jorge Lorenzo (ESP) Fiat Yamaha 22.494,
5. Marco Melandri (ITA) Ducati 26.957,
6. Nicky Hayden (USA) Honda 28.369,
7. Colin Edwards (USA) Yamaha Tech 29.780,
8. Toni Elias (ESP) Alice 30.225,
9. Loris Capirossi (ITA) Suzuki 31.440,
10. Shinya Nakano (JPN) San Carlo Honda 35.969

Klasemen sementara:
1. Dani Pedrosa (ESP) Honda 81 pn
2. Jorge Lorenzo (ESP) Fiat Yamaha 74 pn,
3. Valentino Rossi (ITA) Fiat Yamaha 72 pn,
4. Casey Stoner (AUS) Ducati 56 pn,
5. Loris Capirossi (ITA) Suzuki 33 pn
6. James Toseland (GBR) Yamaha Tech 33 pn,
7. Colin Edwards (USA) Yamaha Tech 31 pn,
8. Nicky Hayden (USA) Honda 29 pn,
9. Andrea Dovizioso (ITA) JiR Honda 26 pn,
10. John Hopkins (USA) Kawasaki 26 pn.

Rossi: 180 Kemenangan Bersama Satu Motor!


Senin, 19 Mei 2008 | 22:09 WIB

JAKARTA, SENIN - Valentino Rossi mencatat kemenangan ke-90 usai menjuarai GP Perancis pada hari Minggu (18/5). Kesuksesan tersebut membuat The Doctor menyamai rekor Angel Nieto yang mencatat prestasi serupa ketika merajai kelas 50cc dan 125cc sepanjang tahun 60-an, 70-an dan 80-an.

Tak heran jika Nieto yang kini bekerja untuk sebuah stasiun televisi di Spanyol langsung memberikan ucapan selamat. Bukan cuma menghampiri Rossi yang sangat ekspresif setelah melewati garis finish, namun Nieto pun mengenakan kostum pembalap dan memegang stang motor YZR-M1 milik Rossi. Juara dunia 13 kali yang pensiun tahun 1986 tersebut membonceng The Doctor yang memegang bendera bertuliskan '90+90'.

"Mencapai kemenangan ke-90 seperti sekarang dan menyamai rekor Angel, merupakan sebuah impianku. Saya cukup tertekan ikut balapan ini karena Angel menunggu dengan kostum spesialnya untuk menunggang motor bersama denganku. Karena itu, saya harus memenangkan laga ini," ungkap Rossi yang meraih kemenangan kedua pada musim ini.

"Sangat luar biasa bisa semotor dengannya. Saya pikir, hanya dengan beberapa kali latihan saja dia sudah bisa secepat kami. Dan, 180 kemenangan bersama-sama di atas sebuah motor merupakan hal yang fantastis," tambahnya.

Sebelumnya, Rossi sudah pernah mengibarkan bendera "maaf" kepada Mike Hailwood. Hal itu dilakukan ketika memenangkan balapan tahun 2005, di mana dia menyamai rekor pembalap Inggris tersebut yang mencatat 76 kemenangan.

Pada balapan di sirkuit Le Mans ini, Rossi start dari posisi empat. Namun, dia sempat tercecer ke urutan enam sebelum akhirnya melakukan manuver-manuver memukau untuk melewati Casey Stoner di lap 8 dan Dani Pedrosa sehingga menjadi pemenang. (CRS/LOU)

Rossi Start ke-200


Jumat, 20 Juni 2008 | 00:59 WIB

Rossi Start ke-200

INGGRIS, JUMAT- Turun berlomba di sirkuit Donington Park, Inggris (23/6) mencatat rekor penampilan yang ke-200 kali but valentino Rossi. Sejak debutnya di Sirkuit Shah Alam, Malaysia, pada 2006 yang turun di kelas 125 cc sampai kini pembalap kelahiran Urbino, Italia, itu tidak pernah mengalami kecelakaan hebat.

Di bawah ini sejarah perjuangan juara dunia 7 kali MotoGP itu.

GP1: 1996/Shah Alam/125 cc/Aprilia/finish ke-6. saat itu usianya 17 tahun 44 hari.

GP10: 1996/A1-Ring Austria/Aprilia/finish ke-3 untuk pertama kali naik podium dan ketika itu ditandai dengan Ivan Goi sebagai pembalap termuda memenangi lomba.

GP 11: 1996/Brno/Aprilia/finish ke-1. Merebut posisi start terdepan dan menang sehingga mencatatnya sebagai pembalap ketiga termuda setelah Ivan Goi dan Loris Capirossi.

GP16: 1997/Shah Alam/Aprilia/finish ke-1. Menang dan memimpin klasemen sementara untuk pertama kali.

GP27: 1997/Brno/125 cc/Aprilia/Finish ke-3 ketika mengantarnya meraih juara dunia dan menjadi orang kedua termuda setelah Loris Capirossi.

GP29: 1997/Sentul/125 cc/Aprilia/finish ke-1. Mencatat kemenangan sebanyak 11 kali dalam satu musim di kelas 125 cc.

GP31: 1998/Suzuka/250 cc/Aprilia/debut pertama dan tidak finish.

GP33: 1998/Jerez/250 cc/Aprilia/finish ke-2, podium pertama.

GP37: 1998/Assen/250cc/Aprilia/finish ke-1. Menuai kemenangan pertama dan orang termuda ketiga setelah Alan caster dan Johnny Cecotto.

GP44: 1998/Buenos Aires/250 cc/Aprilia/finish ke-1. Menang untuk kelima kali dan menduduki runner up dunia di debutnya di kelas 250 cc.

GP61: 2000/Welkom/500 cc/Honda/DNF. Debut di kelas bergengsi 500 cc di Afrika. Mengalami kecelakaan di lap 13.

GP64: 2000/Jerez/500 cc/Honda/finish ke-3 dan podium pertama

GP69: 2000/Donington/500 cc/Honda/finish ke-1. Meraih kemenangan pertama dan pembalap termuda kelima di kelas utama setelah Freddie Spencer, Abe, Rendy Mamola,dan Hailwood. Dan ini mencatat dirinya sebagai pembalap yang menang di tiga kelas.

GP92: 2001/Rio/500 cc/Honda/finish ke-1. Mencatat kemenangan ke-11.

GP93: 2002/Suzuka/MotoGP/Honda/finish ke-1. Menang saat balap masuk era 4-Tak.

GP97: 2002/Mugello/MotoGP/Honda/finish ke-1. Mencatat sebagai pembalap yang menang di tiga kelas.

GP123: 2003/Phillip Is/MotoGP/Honda/finish ke-1. Menang, namun sebelum finish pertama sempat dihukum 10 detik karena tidak melihat kibaran bendera kuning.

GP159: 2006/Losail/motoGP/Yamaha/finish ke-1. Menang di Qatar dan sama dengan Doohan yang mengukir 54 kemenangan di premier-class. Hanya Giacomo Agustini berada paling atas dengan 68 kemenangnan.


GP 197: 2008/Le mans/MotoGP/finish ke-1. Mengukir kemenangan sebanyak 90 kali, sama denngan pembalap legendaris Spanyol, Angel Nieto. SBT

Fakta Donington Park: Rossi Tersukses


Kamis, 23 Juli 2009 | 19:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Akhir pekan ini, Donington Park untuk terakhir kalinya akan mementaskan balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP. Pasalnya, mulai musim depan, sirkuit untuk GP Inggris ini dimanfaatkan untuk balapan Formula 1, sedangkan untuk MotoGP dipindahkan ke Silverstone.

Donington Park mulai menjadi tuan rumah MotoGP sejak 1987, dan sirkuit dengan panjang 4.023 kilometer itu tak pernah absen di setiap musim. Banyak fakta yang sudah tersaji di sana.

Dari sekian fakta, Valentino Rossi yang menjadi raja karena pebalap Italia itu paling banyak menjadi juara. Secara keseluruhan "The Doctor" sudah tujuh kali naik podium nomor satu (untuk semua kelas) dan di kelas premier, dia juga mendominasi karena lima kali jadi juara.

- Berikut fakta Donington Park dari 1987 hingga 2008 (dalam angka):

285 km/h – Rekor tertinggi top speed di Donington yang ditorehkan Loris Capirossi untuk balapan MotoGP. Ini dilakukan pada tahun 2004, saat ia masih menunggang Ducati dengan kapasitas 990 cc.

67 – Secara keseluruhan, sudah terjadi 67 balapan grand prix untuk motor yang dilakukan di sirkuit Donington.

27 – Honda merupakan pabrikan yang paling sukses di Donington karena 27 kali jadi pemenang untuk semua kelas. Pertama kali dilakukan oleh Toni Mang di kelas 250 cc pada tahun 1987.

27 – Italia adalah negara yang paling sukses di Donington karena sudah 27 kali jadi juara.

23 – Tahun ini (akhir pekan nanti) untuk ke-23 kalinya secara berturut-turut Donington jadi tuan rumah MotoGP. Satu-satunya sirkuit yang sampai saat ini belum pernah absen adalah Assen.

17 – Loris Capirossi adalah pebalap yang terbanyak tampil di Donington karena sudah 17 kali start di sini, diikuti oleh Alex Barros dan Max Biaggi (15 kali).

15 tahun 170 hari – Tahun lalu di Donington, Scott Redding menjadi pebalap termuda yang pernah menang balapan di sini, memecahkan rekor Marco Melandri, yang merupakan satu-satunya pebalap MotoGP yang juara di Donington sebelum ulang tahun ke-16.

12 - Ron Haslam finis di peringkat 12 bersama tim Norton pada balapan kelas 500cc tahun 1991 yang merupakan poin terakhir yang dicetak motor penuh sejarah dari Inggris itu, yang pertama kali jadi juara dunia 500 cc pada tahun 1949.

11,768 detik – Margin kemenangan terbesar untuk kelas premier di Donington, yang dilakukan Casey Stoner ketika meninggalkan Colin Edwards pada tahun 2007.

10 – Honda sudah 10 kali juara balapan kelas premier di Donington, lebih banyak dari pencapaian pabrik lain.

10th - Pencapain Neil Hodgson bersama Ducati pada tahun 2004, yang merupakan hasil terbaik pebalap Inggris di Donington dengan mesin empat tak.

7 - Valentino Rossi merupakan pebalap paling sukses di Donington karena tujuh kali jadi juara di semua kelas (1 x 125cc, 1 x 250cc, 2 x 500cc, 3 x MotoGP).

5 - Valentino Rossi juga mencatat lima kemenangan di kelas premier sehingga dia merupakan pebalap tersukses di Donington. "The Doctor" mengalahkan Kevin Schwantz yang juara empat kali, dan Mick Doohan (3 kali). Schwantz dan Doohan juga terlibat dalam kecelakaan dahsyat pada 1993.

2 – Inggris telah memiliki dua pebalap yang bisa naik podium kelas premier di Donington: Niall Mackenzie finis di peringkat tiga ketika mengendarai ROC Yamaha tahun 1993 dan Jeremy McWilliams juga naik podium ketiga bersama tim V-twin Aprilia tahun 2000.

1 – Kemenangan Scott Redding di kelas 125 cc tahun lalu merupakan kemenangan pertama bagi pebalap Inggris sejak balapan dipindahkan ke Donington.

1 – Kemenangan Valentino Rossi di Donington pada tahun 2000 merupakan kali pertama dia berdiri di podium nomor satu kelas 500 cc.

0,231 detik – Jarak terdekat saat finis untuk kelas premier di Donington. Itu terjadi tahun 1997, ketika Mick Doohan hanya unggul 0,231 detik di depan rekan setimnya, Tadayuki Okada. (CRS)

Selasa, 14 Juli 2009

Rossi: Sachsenring Bukan Favorit, tapi Cocok bagi Yamaha


Selasa, 14 Juli 2009 | 00:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Karakter Sirkuit Sachsenring yang akan "dilahap" para pebalap MotoGP akhir pekan ini tak terlalu disenangi oleh Valentino Rossi. Meskipun demikian, "The Doctor" yang bertekad mempertahankan mahkota juara dunia mengaku telah mengalami balapan yang hebat di GP Jerman.

Ya, pebalap berusia 30 tahun tersebut sudah tiga kali menang dan tahun lalu finis di urutan dua. Waktu itu balapan diwarnai hujan sangat deras sehingga beberapa pebalap tergelincir dan jatuh, termasuk Dani Pedrosa yang sudah jauh di depan untuk memimpin lomba.

Nah, berbekal tiga kemenangan pada musim ini, Rossi berharap bisa naik podium nomor satu lagi sehingga bisa menambah panjang daftar kemenangannya di ajang MotoGP menjadi 101 kali. Di sisi lain, kemenangan akan membuat jarak dengan rival terdekat sekaligus teman setimnya di Fiat Yamaha, Jorge Lorenzo, bertambah--saat ini mereka berselisih sembilan poin--sehingga dia bisa tenang menikmati liburan pertengahan musim selama dua pekan.

"Saya perlu waktu istirahat setelah menjalani dua balapan terakhir yang melelahkan. Saya benar-benar capek setelah Laguna!" ungkap Rossi yang mendapat tekanan hebat dari Lorenzo dalam dua pertarungan terakhir, di Assen (Belanda) dan Laguna Seca (AS).

"Dua seri berikutnya juga sangat berat, tetapi sangat penting dan krusial untuk mengejar gelar juara dunia, karena merupakan separuh jalan.

"Sachsenring bukan merupakan trek favoritku, tetapi saya mengalami balapan yang hebat di sana. Selain itu, trek itu cocok bagi Yamaha. Nah, kami perlu hasil bagus agar bisa terus memimpin karena para rival kuat. Kami tak boleh melakukan kesalahan. Tahun lalu hujan deras tapi kami bisa finis kedua. Saya harap kami bisa lebih baik," tambahnya.

Sementara itu manajer tim Davide Brivio mengatakan, mereka tetap memasang target naik podium. Tren ini harus terus dijaga demi melapangkan jalan menjadi juara dunia 2009.

"Seperti biasa, target kami adalah naik podium. Tahun lalu sirkuit ini sangat basah, tetapi kami bisa berada di urutan dua sehingga memberikan Valentino banyak poin untuk bertarung memperebutkan gelar. Kali ini kami datang sebagai pemimpin, tetapi harus tetap fokus karena masih ada dua seri sebelum jeda," ungkapnya.

Saat ini Rossi memimpin klasemen sementara pebalap. Dari delapan seri yang sudah dilakoni, dia tiga kali naik podium nomor satu dan mengumpulkan total 151 poin, unggul sembilan dari Lorenzo di urutan dua. Sementara itu pebalap Ducati, Casey Stoner, di posisi tiga dengan 135 poin. (CRS)

Rabu, 08 Juli 2009

Selasa, 07 Juli 2009

Lorenzo ke Honda? Yamaha Cuek


Selasa, 7 Juli 2009 | 16:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Yamaha tak mau terprovokasi oleh rumor tentang ketertarikan Honda kepada Jorge Lorenzo. Pabrikan asal Jepang itu mengatakan, gosip tersebut hanya mengembuskan spekulasi yang membuat harga pebalap asal Spanyol itu yang kontraknya berakhir 2010 akan melambung.

Menurut kabar yang beredar, saat tampil di Laguna Seca akhir pekan lalu, Lorenzo mengadakan pembicaraan dengan Honda agar dia mau bergabung tahun depan. Padahal, mantan juara dunia kelas 250cc tersebut menegaskan bahwa Yamaha tetap menjadi prioritas utama.

Mendengar hal tersebut, Yamaha tak mau buru-buru mengadakan pembicaraan perpanjangan kontrak. Mereka terus mengamati situasi yang berkembang sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

Boss Masao Furusawa mengatakan, timnya memang tertarik untuk mempertahankan Lorenzo sehingga tetap berduet dengan Valentino Rossi. Tetapi mereka tak mau gegabah untuk mengajukan kontrak baru, karena semuanya akan disesuaikan dengan kondisi finansial tim.

"Kami tertarik dengan Jorge," ungkap Furusawa kepada Gazzetta dello Sport. "Kami dalam proses pembicaraan tetapi kami juga tahu tentang penawaran Honda: jika dia ingin pergi dan bergabung dengan mereka, kami tidak ingin menaikkan tawaran yang membuat dia tetap bersama kami."

Sementara itu, Lorenzo mengatakan bahwa akhir pekan kemarin tidak ada penawaran dari Honda, meskipun dia juga tak membantah telah terjadi pembicaraan.

"Saat ini Yamaha tetap jadi pilihan utama: Saya senang di sini. Kami sedang dalam proses pembicaraan," terangnya. "Tidak ada penawaran (dari Honda), tetapi saya tidak bisa mengatakan tentang diskusi itu. Manajer dan saya tetap terbuka dengan apapun."

Memang, rumor bahwa Honda tertarik menggaet Lorenzo sudah cukup lama beredar. Pasalnya, Honda kecewa dengan performa Dani Pedrosa yang belum pernah mempersembahkan gelar juara dunia. Diperkirakan Lorenzo akan menggeser posisi rekan senegaranya tersebut.

Tapi akhir pekan lalu, Pedrosa membuat kejutan. Dia justru menjadi juara di Laguna Seca, mengalahkan Rossi yang finis di urutan dua dan Lorenzo yang meraih pole position, tapi finis di posisi tiga.

Sabtu, 04 Juli 2009

Rossi Ukir Kemenangan Ke-100, Pedrosa Ambruk


Sabtu, 27 Juni 2009 | 19:43 WIB

ASSEN, KOMPAS.com — Valentino Rossi berhasil memenangkan MotoGP Belanda yang berlangsung di sirkuit Assen, Sabtu (27/6). Dengan demikian, "The Doctor" dapat memenuhi ambisinya menorehkan kemenangan ke-100 di putaran ke-7 dan sekaligus mengambil alih pimpinan teratas sementara dengan total 131 angka.

Padahal, sebelum balapan, Rossi sempat mengutarakan kalau balapan di Assen ini cukup sulit. Pasalnya, karakter lintasan banyak tikungan dengan sudut kemiringan yang bervariasi. Kalau sampai melakukan kesalahan, risikonya adalah jatuh.

Ternyata, "The Doctor" mampu melesat dengan mulus tanpa melalui perjuangan berat. Di hadapan sekitar 99.000 penonton yang sebagian mendukungnya dengan mengenakan seragam kuning dan nomor start 46, ia melesat tanpa ada kesalahan sedikit pun. Bahkan, baru menempuh lap kedua, ia sudah memimpin di depan tanpa dapat dikejar, baik oleh Casey Stoner maupun Jorge Lorenzo.

Kemenangannya disambut dengan selebrasi berupa spanduk berisi perjalanan kariernya ke-100. Sirkuit Sentul yang menjadi kemenangannya yang ke-12 pun masuk dalam spanduk itu.

Tempat kedua direbut rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Meski start kurang mulus, pebalap Spanyol ini bisa menunjukkan performanya. Sempat melorot satu tingkat jadi keempat, pada lap ketiga ia bisa menyalip Dani Pedrosa di lap ke-3.

Didukung tenaga motor dan setelan yang pas, Lorenzo dapat menggeser pebalap Ducati, Casey Stoner, di lap ke-4. Ia kemudian coba mengejar rekan setimnya, Rossi. Namun, upayanya tak berhasil. Kini ia menduduki peringkat kedua dengan 126 angka.

Adapun tempat ketiga diduduki Stoner. Pebalap Australia itu sepertinya kurang mendapat dukungan dari tenaga motornya. Sirkuit Assen, yang sarat dengan tikungan dan tidak memberi kesempatan pada pebalap untuk bisa menegakkan badan ini, sulit buat Stoner untuk bisa memaksimalkan mesin Desmosedici GP9 yang cukup galak itu.
Stoner pun kini menduduki peringkat ketiga sementara dengan 122 angka.


Honda gagal total
Pebalap andalan Honda, Dani Pedrosa, gagal menunjukkan performa terbaiknya. Ia terjatuh pada lap ketiga setelah disalip Jorge Lorenzo akibat menikung terlalu miring dan melebar.

Meski ketika start sempat melejit ke depan, tidak sampai setengah putaran, posisinya diambil alih oleh Casey Stoner. Pebalap Spanyol itu tampil tanpa didukung kondisi fisik yang prima lantaran cederanya yang belum pulih betul.

Dengan terjatuh kembali itu, semakin kuat kemungkinan Dani didepak dari tim. Sinyal ini sudah ditunjukkan Honda dengan merekrut juara dunia 250 cc, Marco Simoncelli dari Italia.

Sesuai ketentuan, pebalap dari 250 cc tidak boleh langsung masuk ke tim pabrikan, tetapi harus melalui tim satelit. Makanya, tahun depan ia bergabung dengan tim Gresini.

Ternyata, Assen bukan sirkuit yang bersahabat bagi tim Repsol Honda. Pada lap ke-10, giliran Andrea Dovizioso terpental dari motornya. Padahal, pebalap kedua Honda sudah menduduki urutan keenam.

Korban keganasan dari trek Assen ini adalah Mika Kallio. Menjelang putaran terakhir, pebalap asal Finlandia itu terlempar keras dari motornya saat menikung. Ia mengalami cedera pada pergelangan dan jari tangan kiri.

Hasil balapan 26 lap
1. Valentino Rossi Yamaha 42m14.611s
2. Jorge Lorenzo Yamaha + 5.368s
3. Casey Stoner Ducati + 23.113s
4. Colin Edwards Tech 3 Yamaha + 29.114s
5. Chris Vermeulen Suzuki + 33.605s
6. James Toseland Tech 3 Yamaha + 39.347s
7. Randy de Puniet LCR Honda + 39.543s
8. Toni Elias Gresini Honda + 39.774s
9. Nicky Hayden Ducati + 39.823s
10. Loris Capirossi Suzuki + 40.673s
11. Alex de Angelis Gresini Honda + 46.100s
12. Marco Melandri Hayate Kawasaki + 57.777s
13. Sete Gibernau Hernando Ducati +1m05.366s
14. Niccolo Canepa Pramac Ducati +1m09.897s
15. Yuki Takahashi Scot Honda +1m09.930s
16. Gabor Talmacsi Scot Honda +1m25.099s

Pebalap jatuh
Mika Kallio Pramac Ducati 25 laps
Andrea Dovizioso Honda 10 laps
Dani Pedrosa Honda 4 laps

Peringkat sementara pebalap
1 Valentino Rossi 131
2 Jorge Lorenzo 126
3 Casey Stoner 122
4 Andrea Dovizioso 69
5 Daniel Pedrosa 67
6 Colin Edwards 67
7 Loris Capirossi 56
8 Marco Melandri 54
9 Chris Vermeulen 53
10 Randy De Puniet 51
11 James Toseland 39
12 Antonio Elias 31
13 Alex De Angelis 30
14 Mika Kallio 26
15 Nicky Hayden 26
16 Niccolo Canepa 12
17 Sete Gibernau 12
18 Yuki Takahashi 9
19 Bastien Chesaux 0
20 Gabor Talmacsi 0
21 Imre Toth 0
22 Steve Bonsey 0
23 Valentin Debise 0
24 Vladimir Leonov 0

Rossi Tercepat dan Puas dengan Performa Yamaha M1 di Laguna Seca


Sabtu, 4 Juli 2009 | 18:57 WIB

LAGUNA SECA, KOMPAS.com - Setelah berhasil memenuhi ambisinya menorehkan kemenangan ke-100 di sirkuit Assen, Belanda, kini Valentino Rossi memasang target baru. Pebalap tim Fiat-Yamaha asal Italia itu berusaha mencetak kemenangan hattrick di Laguna Seca, Amerika, Minggu (5/7) atau Senin dini hari di Indonesia.

Peluang itu sudah disinyalkan oleh The Doctor melalui sesi latihan resmi, Jumat (3/7). Rossi menjadi pebalap satu-satunya yang mencatat waktu tercepat di bawah 1:22 detik. Remaja asal Urbino, Italia itu membukukan waktu terbaiknya 1 menit 21,981 detik.

Tercepat kedua diukir rekan setimnya, Jorge Lorenzo. P{ebalap asal Spanyol itu melesat dengan waktu terbaiknya 1:22,093 detik. Di belakang mereka membayang pebalap Ducati, Casey Stoner dan Dani Pedrosa (Repsol-Honda).

"Saya senang di sesi latihan ini. Performa motor sangat bagus sampai akhir sesi," ujar Rossi. Dengan menjajal ban kompon keras di sirkuit Laguna Seca, sang juara dunia mengaku puas dan bisa melesat paling cepat, kata juara dunia enama kali MotoGP.

Rossi memaparkan ia masih terus melakukan penyempurnaan pada bagian depan motor agar bisa bermanuver baik di satu-dua tikungan yang berbahaya. "Kami juga akan melihat perlunya sistem elektronik untuk pengontrolan roda sampai terangkat. Mengingat bagian tertentu dari trek ada yang bergelombang dan bikin motor lompat," terangnya.

Dalam balapan nanti, Rossi memperhitungkan rekan setimnya Jorge Lorenzo dan Stoner. Keduanya, punya catatan waktu sangat dekat dan ia yakin akan performa Yamaha M1.

Penggemar MotoGP sangat berharap persaingan super ketat antara The Doctor dengan Stoner seperti tahun lalu terulang lagi. Malah, tampilnya Lorenzo bisa menambah ramai persaingan.

Rabu, 01 Juli 2009

Agostini Akui, Rossi Mampu Melampauinya


Minggu, 28/6/2009 | 21:07 WIB

MILAN, Kompas.com - Legenda balap dunia, Giacomo Agostini mengakui Valentino Rossi akan bisa melampauinya meraih gelar juara balap motor terbanyak sepanjang sejarah.

Rossi meraih gelarnya yang ke 100 saat menjuarai GP Belanda di sirkuit Assen, Sabtu. Namun rekornya masih terpaut jauh dengan Agostini yang meraih 123 gelar juara lomba (versi lain menyebut 122) sepanjang karirnya antara 1965-1976.

"Memang terpaut jauh, namun tidak terlampau jauh," kata Agostini yang kini telah berusia 67 tahun. "Seseorang seperti Rossi dengan determinasi seperti yang dimilikinya, akan mampu mencapainya."

"Semua tergantung kepada berapa lomba yang dapat dimenanginya pada 2009. Namun dalam dua atau tiga tahun ini, ia akan mencapai 122 atau 123," ungkap Agostini lagi.

Rossi sendiri telah mengantongi delapan gelar juara dunia di semua kelas balap motor. Ia berharap mampu memecahkan rekor Agostini selama ia masih mampu bertarung di MotoGP. "Anda masih akan mammpu bersaing di puncak atas balap motor hingga usia 34," kata pebalap Yamaha ini suia lomba di Assen.

"Jarak menuju 123 gelar memang masih panjang, namun sedkit demi sedikit dapat terwujud. Untuk memecahkan rekor ini memang sangat memancing motivasi, namun saya berlomba tidak hanya untuk satu alasan itu," ungkap Rossi.

Agostini juga masih memegang satu rekor lainnya, yaitu 15 gelar juara dunia dari semua kelas yang pernah diikutinya. Ia yakin, tidak akan ada pebalap yang akan mampu memecahkan rekor ini dalam waktu yang lama. "Biarlah ini tetap menjadi rekor saya. Di jaman saya, meraih kemenangan merupakan hal yang sangat sulit. Setiap Minggu, saya harus kehilangan seorang rekan atau lawan (yang tewas di sirkuit)," kata Agostini.

Rossi: Pecahkah Rekor Agostini Bukan Faktor Utama!


Selasa, 30/6/2009 | 16:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Valentino Rossi telah mengukir 100 kemenangan sepanjang kariernya di ajang MotoGP. Artinya, "The Doctor" hanya perlu 22 kemenangan lagi untuk menyamakan rekor sepanjang masa yang dimiliki pebalap legendaris Giacomo Agostini, atau bahkan mungkin melebihi rekor tersebut.

Namun, tahun depan kontrak Rossi dengan Fiat Yamaha berakhir. Setelah itu, apa langkah yang akan diambil sang raja MotoGP ini? Apakah dia akan pensiun, ataukah terus bertahan hanya untuk mencetak sejarah baru dengan mematahkan rekor Agostini?

Memang, sejak Rossi menjadi juara di Assen akhir pekan lalu, namanya selalu dihubung-hubungkan dengan Agostini karena pebalap Italia tersebut ditengarai akan mampu memecahkan rekor Agostini yang sepanjang kariernya mencetak 122 kemenangan. Namun bagi Rossi, hal itu (pecahkan rekor) bukanlah faktor utama jika dia memutuskan untuk terus meniti karier di ajang MotoGP.

"Sangat sulit untuk membandingkan. Pertama, Agostini lebih banyak 22 (kemenangan) dan itu masih banyak balapan yang harus dimenangkan. Agostini melakukannya di dua kelas, tetapi pada saat yang bersamaan, balapan pada musim yang sama lebih sedikit sekarang," ungkap Rossi.

"Sayang, saya tidak pernah melihat balapan Giacomo, hanya melalui rekaman tua. Saya pikir tidak mungkin untuk membandingkan, tetapi bagaimanapun dia lebih banyak 22 kemenangan sehingga dia tetap yang terbesar," tambah Rossi yang telah berusia 30 tahun.

Dia juga menegaskan akan terus membela Yamaha sampai kontraknya berakhir pada musim 2010. Setelah itu, Rossi akan membuat keputusan akan memperbarui kontrak, yang tergantung kepada daya saingnya, dan seberapa tinggi dia menikmati MotoGP pada musim mendatang.

"Saat ini saya memiliki motivasi yang bagus dan saya merasa baik dan cepat berada di atas motor.

"Saya tidak tahu akan mencapai rekor Giacomo karena masih perlu 22 kemenangan lagi. Tetapi saya masih memiliki kontrak untuk tahun depan sehingga saya akan membalap untuk Yamaha di MotoGP pada musim 2010. Lalu, selama musim depan, saya akan berpikir untuk membuat keputusan."

Rossi menambahkan, sekarang dia masih punya niat untuk bertahan di MotoGP selama beberapa musim ke depan. Namun, ia belum berani membuat keputusan sekarang.

"Jika saya harus memutuskan sekarang, saya harus meneruskannya karena saya pikir masih memungkinkan untuk terus membalap selama tiga atau empat tahun ke depan. Tetapi, kita tidak pernah tahu," ungkap Rossi.

Lupakan Eforia di Assen, Rossi Tatap "Hattrick" di Laguna


Rabu, 1 Juli 2009 | 16:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Akhir pekan ini, duel seru di ajang MotoGP akan kembali tersaji di Laguna Seca, Amerika Serikat. Seperti biasa, tiga pebalap teratas, yakni Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Casey Stoner, menjadi pusat perhatian karena mereka tampaknya masih mendominasi seri kedelapan musim 2009 ini.

Dalam dua tahun terakhir, Rossi merajai sirkuit tersebut. Dan 12 bulan lalu, "The Doctor" menunjukkan kelasnya sebagai pebalap terbaik di muka bumi ini karena memenangkan pertarungan ketat dengan Stoner pada GP tersebut, sekaligus melapangkan jalannya menuju tangga juara dunia 2008.

Tahun ini, Rossi tetap mengusung target serupa. Pasalnya, hanya kemenangan yang membuat pebalap Fiat Yamaha tersebut mencetak hattrick dan semakin melebarkan jarak dengan rekan setimnya, Lorenzo, di klasemen sementara. Saat ini duet Yamaha tersebut hanya terpisah 5 poin—dan Rossi unggul 9 dari Stoner di posisi tiga.

Nah, untuk mewujudkan impiannya tersebut, Rossi yang pekan lalu baru saja mencetak sejarah di Assen karena membukukan 100 kemenangan sepanjang kariernya di MotoGP, sejenak melupakan eforia itu. Dia tak ingin kebahagian tersebut membuatnya terlena karena Lorenzo dan Stoner terus memberikan ancaman.

"Kenangan terindah saat meraih kemenangan ke-100 masih segar di ingatan. Tetapi sekarang, kami hanya memiliki beberapa hari untuk pemulihan sebelum balapan berikutnya yang tentu saja sulit bagi setiap orang," ungkap Rossi.

"Kami harus berusaha untuk sesantai mungkin dan sedikit mengisi kembali baterei, karena Laguna selalu merupakan pekan yang sulit dan sering sangat panas.

"Tahun lalu saya melakukan pertarungan yang seru dengan Stoner dan untuk saya, itu merupakan sebuah titik balik meraih juara dan kemenangan yang sangat penting; Saya memiliki beberapa kenangan indah. Saya pikir tahun ini kembali mengalami kesulitan karena Lorenzo sedang berada dalam performa yang hebat dan saya yakin, Stoner juga akan kembali ke penampilan terbaik. Laguna adalah tempat yang hebat untuk balapan dan trek yang mengagumkan."

"Persaingan menuju juara pada tahun ini sangat terbuka, sehingga kami harus tetap fokus, kembali ke kondisi normal setelah di Assen, dan berusaha untuk meraih hasil bagus lagi pada akhir pekan ini."

Hal senada diungkapkan manajer tim Rossi Davide Brivio. Dia mengakui, momen bahagia karena Rossi berhasil membuat sejarah di Assen, harus segera ditinggalkan karena mereka mesti konsentrasi untuk menghadapi pertarungan pada hari Minggu (5/7).

"Kami masih menyimpan kenangan manis dari Laguna Seca pada tahun 2008. Kami juga bahagia karena akan tiba di sana setelah meraih dua kemenangan, serta memimpin klasemen," ungkapnya.

"Ini adalah tempat yang bagus untuk balapan dan fans di Amerika selalu menyenangkan sehingga kami berharap bisa kembali mempersembahkan kepada mereka tontonan yang indah! Paketan motor kami bekerja dengan baik dan kami berharap itu terjadi lagi pada akhir pekan ini."

"Sekarang, target meraih 100 kemenangan telah tercapai sehingga kami bisa fokus pada target berikutnya yaitu juara dunia! Sekarang kami membalap untuk itu," pungkasnya. (CRS)

Jumat, 26 Juni 2009

Rossi Kejar Kemenangan Ke-100 di Assen


Selasa, 23 Juni 2009 | 22:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah kejuaraan dunia MotoGP, tiga pebalap teratas mengumpulkan poin yang sama jelang seri ketujuh di Assen, Belanda. Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Casey Stoner bersaing di papan atas setelah mereka menuai 106 poin.

Nah, dengan demikian maka balapan hari Sabtu (27/6) seolah-olah menjadi titik awal persaingan menuju tangga juara dunia, seperti yang diungkapkan Lorenzo. Dan, pemenang di Sirkuit Assen akan menjadi pemimpin klasemen sementara.

Karena itu, bisa dipastikan bahwa tiga kandidat juara tersebut kembali menjadi pusat perhatian. Hanya saja, motivasi tambahan Rossi yang perlu diwaspadai.

Ya, Rossi yang dua pekan lalu tampil memukai di GP Catalunya punya ambisi pribadi. Setelah sukses di Barcelona, maka kemenangan di Assen akan membuat dirinya mencetak kemenangan ke-100 sepanjang kariernya di MotoGP.

Namun "The Doctor" yang sudah enam kali menang di Assen--termasuk empat di kelas premier--harus mewaspadai dua rival terberatnya tersebut. Pasalnya, baik Lorenzo maupun Stoner sudah merasakan kesuksesan di sirkuit ini.

Musim lalu, Lorenzo bisa finis di urutan enam meskipun baru kembali dari cedera. Tetapi rekan setim Rossi di Fiat Yamaha ini pernah menang satu kali ketika tampil di kelas 125cc dan dua kali untuk 250cc.

Sementara itu, Stoner adalah jawara tahun lalu dan jagoan Ducati ini siap bangkit setelah tampil buruk di Barcelona. Ya, di Barcelona Stoner memang finis di peringkat tiga, tapi dia jauh tertinggal dari Rossi dan Lorenzo yang menghadirkan balapan paling dramatis sepanjang musim ini. Hasil tersebut membuat Stoner tampak loyo usai balapan.

Selain Rossi, Lorenzo dan Stoner, pebalap lain yang berpotensi membuat kejutan di Assen adalah Andrea Dovizioso. Rekan setim Dani Pedrosa di Repsol Honda ini memang belum pernah menang di sirkuit ini, tetapi performanya terus membaik sehingga kini dia menempati peringkat empat klasemen sementara. (CRS)

Rossi Tidak Ingin Pindah ke F1



Jumat, 26 Juni 2009 | 13:13 WIB

ASSEN, Kompas.com — Juara dunia MotoGP Valentino Rossi kembali membantah rencana perpindahannya ke ajang balap mobil F1 dan menyebutnya hanya rumor untuk konsumsi penggemar.

"Rumor itu dirancang secara sistematis untuk kepuasan penggemar," kata Rossi (30). Sejak beberapa tahun belakangan Rossi disebut-sebut akan bergabung dengan tim F1 Ferrari. Bahkan disebut, mulai musim depan Rossi bergabung sebagai pebalap ketiga.

"Saya gembira dengan berita itu. Bisa saja terjadi pada 2011, mengapa tidak?" kata pebalap Yamaha itu, yang saat ini memimpin klasemen Moto GP bersama pebalap Spanyol, Jorge Lorenzo, dan pebalap Australia, Casey Stoner.

Rossi, yang sudah meraih delapan gelar juara dunia termasuk lima di kelas Moto-GP dan satu di kelas 500 cc, akan berjuang untuk memenangi perlombaan grand prix ke-100 di Assen Grand Prix, Sabtu ini.

"Pada 2010 saya masih terikat kontrak dengan Yamaha, jadi kelihatannya sulit mewujudkan niat itu," tambah Rossi. "Apalagi Ferrari tidak memiliki kendaraan ketiga dan saya masih belum memutuskan beralih cabang olahraga saya."

"Saya mengendarai kendaraan roda dua ini. Saya gembira bersama Yamaha dan saya ingin berkonsentrasi pada kejuaraan yang sedang berlangsung dan berusaha meraih gelar juara lainnya," katanya. "Saya masih tercepat dalam beberapa tes. Namun, tentu akan berbeda saat memacu kendaraan sendiri di lintasan dengan ketika membalap bersama banyak orang," katanya.

Rossi menjadi pebalap tamu dalam beberapa kesempatan bersama Ferrari sejak 2006.

Rossi Pole, Pedrosa Buat Kejutan


Jumat, 26 Juni 2009 | 20:26 WIB

ASSEN, KOMPAS.com - Valentino Rossi meraih pole position di Assen, Belanda, setelah mencatat waktu terbaik pada babak kualifikasi, Jumat (26/6). "The Doctor" mengungguli dua rival terberatnya, Jorge Lorenzo dan Casey Stoner, yang justru berada di posisi tiga dan empat.

Kejutan justru dibuat pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa. Meskipun belum berada dalam kondisi terbaik karena cedera pada pergelangan tangan--bahkan saat balapan di Barcelona dua pekan lalu dia ikut balapan setelah mendapat suntikan pemati rasa--, Pedrosa bisa mengalahkan Lorenzo dan Stoner sehingga dia akan start dari posisi dua saat balapan hari Sabtu (27/6).

Rossi yang sepanjang sesi latihan 1 dan 2 tidak pernah berada di posisi pertama, mencatat waktu 1 menit 36,025 detik. Dia unggul 0,085 detik dari Pedrosa.

Sementara itu rekan setim Rossi di Fiat Yamaha, Lorenzo, yang mencatat waktu 1 menit 36,393 detik akan start dari posisi tiga. Dia dibuntuti oleh pebalap Ducati, Stoner.

Hasil kurang memuaskan diraih Randy de Puniet karena pebalap Perancis dari tim LCR Honda ini hanya berada di posisi 10. Padahal pada latihan bebas 1, dia membuat kejutan karena berada di urutan teratas, mengalahkan catatan waktu "the big three" (Rossi, Lorenzo dan Stoner).

Balapan di Assen ini sangat krusial bagi tiga pebalap teratas yang menguasai klasemen sementara. Pasalnya, mereka sama-sama mengumpulkan 106 poin, sehingga hasil di Assen akan menjadi penentu siapa yang menjadi penguasa tunggal.

Sedangkan bagi Rossi, posisi pole akan membuka jalannya menuju kemenangan ke-100 di MotoGP. Setelah menang dalam pertarungan dramatis melawan Lorenzo di Barcelona, Rossi hanya perlu satu kemenangan lagi untuk mencetak rekor tersebut yang sempat tertunda karena gagal di GP Italia.

- Hasil kualifikasi

Pos Rider Bike Time Gap
1. Valentino Rossi Yamaha 1m36.025s
2. Dani Pedrosa Honda 1m36.110s + 0.085s
3. Jorge Lorenzo Yamaha 1m36.393s + 0.368s
4. Casey Stoner Ducati 1m36.633s + 0.608s
5. Colin Edwards Tech 3 Yamaha 1m36.760s + 0.735s
6. Loris Capirossi Suzuki 1m36.953s + 0.928s
7. Chris Vermeulen Suzuki 1m37.194s + 1.169s
8. Andrea Dovizioso Honda 1m37.237s + 1.212s
9. James Toseland Tech 3 Yamaha 1m37.323s + 1.298s
10. Randy de Puniet LCR Honda 1m37.473s + 1.448s
11. Alex de Angelis Gresini Honda 1m37.637s + 1.612s
12. Mika Kallio Pramac Ducati 1m37.749s + 1.724s
13. Nicky Hayden Ducati 1m37.759s + 1.734s
14. Marco Melandri Hayate Kawasaki 1m37.948s + 1.923s
15. Toni Elias Gresini Honda 1m38.136s + 2.111s
16. Sete Gibernau Hernando Ducati 1m38.453s + 2.428s
17. Niccolo Canepa Pramac Ducati 1m38.605s + 2.580s
18. Yuki Takahashi Scot Honda 1m38.619s + 2.594s
19. Gabor Talmacsi Scot Honda 1m39.407s + 3.382s

- Catatan waktu terbaik saat latihan: Jorge Lorenzo SPA Fiat Yamaha 1min 36.756sec (Latihan 2)

- TT Assen 2008 (28 Juni 2008) : Pole position: Casey Stoner AUS Ducati Marlboro (B) 1min 35.520sec

- Fastest race laps by manufacturer:

Casey Stoner AUS Ducati Marlboro (B) 1min 36.738sec
Colin Edwards USA Tech 3 Yamaha (M) 1min 37.034sec
Dani Pedrosa SPA Repsol Honda (M) 1min 37.208sec
Chris Vermeulen AUS Rizla Suzuki (B) 1min 37.629sec
Anthony West AUS Kawasaki Racing (B) 1min 38.270sec

Selasa, 23 Juni 2009

Rossi: Tak Ada Ruang untuk Berpuas Diri


Kompas - Selasa, Juni 23

JAKARTA, KOMPAS.com — GP Catalunya dua pekan lalu menjadi ajang pertunjukan kehebatan tim Fiat Yamaha. Bukan cuma meraih podium 1-2 melalui Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, tetapi mereka jauh meninggalkan pebalap Ducati, Casey Stoner, yang finis ketiga.

Meskipun demikian, Rossi meminta timnya untuk tidak cepat puas karena dominasi di Montmelo itu bukan jaminan untuk menjadi juara dunia. Malah mereka harus semakin siap menghadapi persaingan di seri-seri selanjutnya karena lawan juga pasti terus melakukan perbaikan.

GP Assen akhir pekan ini menjadi salah satu seri yang harus diwaspadai. Pasalnya, Ducati terkenal sangat tangguh di sirkuit tersebut.

"Setelah Barcelona, kami tahu seberapa kekuatan kami. Tetapi rival-rival kami juga kuat sehingga kami tidak bisa santai. Kami harus tetap berusaha lebih baik karena tak ada tempat untuk cepat berpuas diri," ungkap "The Doctor" yang memburu kemenangan ke-100 di Assen, Sabtu (27/6).

"Montmelo sangat fantastis, salah satu balapan terbaik yang pernah saya menang. Tetapi persaingan menuju gelar juara dunia masih sangat seru karena tiga pebalap teratas memiliki poin sama sehingga kami harus terus berusaha untuk menang lagi agar menjadi pemimpin," tambah juara dunia enam kali MotoGP tersebut.

Memang, setelah Rossi juara di Barcelona maka poinnya sama dengan Lorenzo dan Stoner. Kini, tiga pebalap yang sedang bersaing ketat itu mengumpulkan 106 poin.

"Perjalanan masih sangat panjang, tetapi kami harus tetap konsisten."

Tahun lalu, Rossi menjadi juara dunia MotoGP. Namun, ketika tampil di Assen, dia menuai hasil yang tidak memuaskan karena jatuh di lap terakhir dan Stoner menjadi juara. Ini yang membuat jarak dirinya dengan Stoner sempat dekat meskipun gelar juara akhirnya diraih.

Nah, ketika kembali ke trek tersebut pada akhir pekan ini, Rossi ingin menghapus cerita buruk yang terjadi tahun lalu.

"Tahun lalu saya menuai poin terburuk selama tampil di sana. Karena itu, saya ingin memperbaikinya dengan menunjukkan penampilan yang bagus pada akhir pekan nanti," pungkas Rossi.

Lorenzo: Assen Jadi Awal Perebutan Gelar Juara Dunia


Senin, 22 Juni 2009 | 23:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai GP Catalunya dua pekan lalu, perolehan poin Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Casey Stoner menjadi sama, yakni 106. Ini yang membuat Lorenzo mengatakan bahwa perebutan gelar juara dunia musim 2009 antara tiga pebalap teratas tersebut dimulai pada GP Assen, Belanda, akhir pekan ini.

Dan yang menarik, dari enam seri yang sudah dilakoni, mereka juga sama-sama berbagi kemenangan sebanyak dua kali. Artinya, siapa yang menang pada balapan hari Sabtu (27/6) nanti dipastikan menjadi pemimpin klasemen sementara.

Lorenzo sangat antusias menyambut balapan di Assen. Pebalap Spanyol ini pun memasang target untuk menjadi juara, atau minimal meraih podium keenam di musim ini--gagal di GP Spanyol karena jatuh.

"Saya tidak pernah membayangkan dengan cepat bisa memimpin lagi setelah jatuh di Jerez. Tapi sekarang, kami di depan bersama dengan Casey dan Valentino!" ungkap Lorenzo, yang baru 23 kali tampil di kelas MotoGP, bandingkan dengan Rossi yang sudah 156 kali dan Stoner, 58 kali.

"Tiga balapan terakhir sangat fantastis dan nyaris tak bisa dipercaya. Kini, kami bertiga merasa seperti akan memulai lagi perjuangan menuju gelar juara.

"Assen adalah trek kesukaanku dan saya akan pergi ke sana dengan rasa percaya diri yang tinggi karena motor dan ban Bridgestone. Timku juga sangat termotivasi.

"Tahun lalu saya finis di urutan enam, sehingga hal terpenting adalah memperbaiki hasil tersebut. Tetapi tentu saja tujuan utamaku adalah naik podium, karena konsistensi adalah cara untuk terus berada di posisi atas klasemen.

"Kami mendapat hasil positif saat tes di Barcelona. Sekarang saya berharap bisa memperlihatkan perbaikan yang kami lakukan, dengan performa yang lebih baik di Belanda," simpul Lorenzo. (CRS)

Rabu, 17 Juni 2009

Lorenzo: Rossi Pemberani dan Lebih Pintar


Senin, 15 Juni 2009 | 21:04 WIB

CATALUNYA, KOMPAS.com — Jorge Lorenzo angkat topi untuk Valentino Rossi, rekan setimnya di Fiat Yamaha. Pebalap Spanyol tersebut mengakui, Rossi yang sudah enam kali juara MotoGP memang pantas juara di GP Catalunya, Minggu (14/6), berkat keberanian dan kecerdikannya.

Ya, Rossi dan Lorenzo memang menjadi pusat perhatian pada balapan di Barcelona tersebut. Pebalap satu tim ini salip-menyalip dan Rossi akhirnya menjadi pemenang ketika pertarungan memasuki tikungan terakhir sebelum finis.

Dari sisi dalam saat menikung ke kanan, Rossi menyodok dan berhasil mempertahankan posisinya sehingga mereka hanya berselisih 0.095 detik. Ini merupakan kemenangan kedua "The Doctor" sepanjang musim 2009.

"Hal terpenting adalah bahwa publik telah melihat dan menikmati balapan ini, dengan saya sebagai pemimpin peran," ungkap Lorenzo kepada Italia1. "Tetapi pada akhirnya, saya tidak bisa finis lebih dulu, karena Valentino melewati saya. Saya tidak menyangka dia melakukannya.

"Saya melakukan start yang bagus, dan saya sadar ritmeku dan Valentino hampir sama sehingga balapan akan seru sampai akhir. Dia memang lebih pintar dari saya dan lebih baik. Yang lebih lagi, dia memang berani sehingga saya tidak menyangka dia akan melewatiku pada tikungan terakhir dan kalah."

Lorenzo membantah bahwa dia sudah yakin akan menang.

"Saya tidak berpikir akan menang, tetapi saya kira dia akan berusaha melewatiku saat lurus," jelas mantan juara dunia kelas 250cc itu.

Dengan hasil tersebut, kini tiga pebalap teratas mengoleksi poin yang sama yakni 106. Dan, Rossi, Lorenzo, dan Casey Stoner juga sudah sama-sama meraih dua kemenangan.

"Sekarang, kami bertiga memiliki poin sama dan masih banyak seri yang harus dilakoni. Jadi, hal terpenting adalah publik akan menyaksikan dan menikmati balapan yang sangat menyenangkan. Kami akan berusaha melakukan balapan seperti ini," tambah Lorenzo.

Minggu, 14 Juni 2009

"Mamma Mia!" Kata Valentino Rossi


Minggu, 14 Juni 2009 | 20:44 WIB

BARCELONA, Kompas.com - Juara dunia asal Italia, Valentino Rossi mengaku sangat puas setelah memenangi GP Catalan, Minggu (14/6) dengan menang tipis atas pebalap Spanyol, Jorge Lorenzo.

Rossi menembus finish di sirkuit De Catalunya dengan catatan waktu 43 menit 11.897 detik. Ia mengungguli Lorenzo hanya dengan selisih waktu 0.095 detik. Kedua pebalap ini memperlihatkan persaingan yang mendebarkan hingga saat terakhir.

"Di Italia, untuk lomba semacam ini, kami selalu berseru, Mamma Mia!," kata Rossi usai lomba. "Ini lomba yang hebat. Setelah beberapa lap, saya yakin harus bertarung sampai akhir. Saya bahkan tidak tahu siapa pemenang hingga akhir lomba," kata Rossi lagi.

Lorenzo berada di posisi pole dengan Rossi di posisi dua pada awal lomba. Keduanya kemudian saling menyusul sebelum Rossi memperlihatkan kematangannya di akhir lomba. "Saya sebenarnya tidak berharap ia akan mendului saya di saat itu. Namun ia jauh lebih berani dan layak untuk menang," kata Lorenzo,.

Setelah enam dari 17 seri lomba musim ini, Rossi, Lorenzo dan Stoner sama-sama mengumpulkan 106 poin. Di Catalunya, Stoner berada di peringkat tiga. (BBC/MotoGP/AP)

Hasil MotoGP Catalan:
1. V. ROSSI ITA Fiat Yamaha Team 43'11.897
2. J. LORENZO SPA Fiat Yamaha Team + 0.095
3. C. STONER AUS Ducati Marlboro Team + 8.884
4. A. DOVIZIOSO ITA Repsol Honda Team + 8.936
5. L. CAPIROSSI ITA Rizla Suzuki MotoGP + 19.831
6. D. PEDROSA SPA Repsol Honda Team + 22.182
7. C. EDWARDS USA Monster Yamaha Tech 3 + 23.547
8. R. DE PUNIET FRA LCR Honda MotoGP + 25.265
9. M. KALLIO FIN Pramac Racing + 31.797
10. N. HAYDEN USA Ducati Marlboro Team + 33.593
11. C. VERMEULEN AUS Rizla Suzuki MotoGP + 36.683
12. A. DE ANGELIS RSM San Carlo Honda Gresini + 36.874
13. J. TOSELAND GBR Monster Yamaha Tech 3 + 39.433
14. M. MELANDRI ITA Hayate Racing Team + 44.788
15. S. GIBERNAU SPA Grupo Francisco Hernando + 46.754
16. N. CANEPA ITA Pramac Racing + 55.873
17. G. TALMACSI HUN Scot Racing Team MotoGP + 1'27.640

Gagal finish:
T. ELIAS SPA San Carlo Honda Gresini 16 Lap
Y. TAKAHASHI JPN Scot Racing Team MotoGP

Klasemen sementara:
1. Valentino ROSSI ITA Fiat Yamaha Team 106
2. Jorge LORENZO SPA Fiat Yamaha Team 106
3. Casey STONER AUS Ducati Marlboro Team 106
4. Andrea DOVIZIOSO ITA Repsol Honda Team 69
5. Dani PEDROSA SPA Repsol Honda Team 67
6. Colin EDWARDS USA Monster Yamaha Tech 3 54
7. Marco MELANDRI ITA Hayate Racing Team 50
8. Loris CAPIROSSI ITA Rizla Suzuki MotoGP 49
9. Randy DE PUNIET FRA LCR Honda MotoGP 42
10. Chris VERMEULEN AUS Rizla Suzuki MotoGP 42
11. James TOSELAND GBR Monster Yamaha Tech 3 29
12. Mika KALLIO FIN Pramac Racing 26
13. Alex DE ANGELIS RSM San Carlo Honda Gresini 25
14. Toni ELIAS SPA San Carlo Honda Gresini 23
15. Nicky HAYDEN USA Ducati Marlboro Team 19
16. Niccolo CANEPA ITA Pramac Racing 10
17. Sete GIBERNAU SPA Grupo Francisco Hernando 9
18. Yuki TAKAHASHI JPN Scot Racing Team MotoGP

Ke MotoGP, Simoncelli Perkuat Honda?


Kompas - Minggu, Juni 14

CATALUNYA, KOMPAS.com - Musim depan, Marco Simoncelli akan meninggalkan kelas 250cc dan naik ke kelas paling bergengsi, MotoGP. Tim mana yang akan diperkuat pebalap berusia 22 tahun asal Italia tersebut?

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari sang pebalap, juga tim tujuannya. Tetapi rumor yang berkembang, juara bertahan kelas 250cc itu akan bergabung dengan tim Honda.

Menurut La Gazzetta dello Sport, pebalap berambut jabrik ini bakal memperkuat HRC, yang merupakan tim satelit Gresini pada musim 2010. Apalagi boss Gresini Honda, Fausto Gresini, yang mengatakan bahwa dia sedang bernegosiasi dengan Simoncelli--meskipun Gresini berusaha meredam kabar tersebut.

"Itu akan menjadi berita besar jika benar, tetapi hal tersebut belum bisa saya konfirmasi," ungkap Gresini kepada Italia1, Sabtu (13/6).

"Tetapi, siapa sih yang tidak menginginkan Marco? Setiap orang pasti mau. Benar, kami tertarik dan sedang bekerja untuk proyek itu," tambahnya.

Sementara itu, Simoncelli yang sekarang berada di peringkat tiga klasemen sementara--terpaut 22 poin dari Alvaro Bautista yang memimpin--, pernah mengatakan bahwa tahun depan ingin tampil di kelas premier. Hanya saja, sampai sekarang belum ada kesepakatan dengan tim mana pun.

"Saya pikir, musim depan saya akan pindah ke MotoGP. Setelah berbicara sedikit dengan seseorang, sekarang saya sedang mengevaluasi situasi itu. Saya masih berpikir sebelum memberikan keputusan," ungkap Simoncelli lewat situs resmi MotoGP.

Memang, sesuai aturan terbaru maka mulai musim depan semua rookie MotoGP harus memperkuat tim satelit. Ini untuk mencegah mereka (rookie,red) langsung masuk tim pabrikan seperti yang dialami oleh Dani Pedrosa (Honda) dan Jorge Lorenzo (Yamaha).

Selain dengan Gresini, Simoncelli yang saat ini memperkuat tim Metis Gilera juga dihubung-hubungkan dengan tim Suzuki dan Tech 3 Yamaha. (CRS)

Gagal Pole, Rossi Tetap Percaya Diri


Kompas - Minggu, Juni 14

CATALUNYA, KOMPAS.com - Valentino Rossi gagal mengulangi kesuksesannya di sesi latihan pertama GP Catalunya, Jumat (12/6). Pasalnya pada babak kualifikasi yang berlangsung Sabtu, "The Doctor" kalah bersaing dengan rekan setimnya di Fiat Yamaha, Jorge Lorenzo, yang berhak meraih pole position.

Meskipun demikian, Rossi tak kecewa dan tetap percaya diri menghadapi balapan pada hari Minggu (14/6). Bahkan menurut juara dunia enam kali MotoGP tersebut, start dari posisi dua sudah termasuk bagus jika dibandingkan engan balapan-balapan sepanjang tahun ini.

Ya, dengan berada di peringkat dua berarti performa Rossi sejak latihan kemarin hingga kualifikasi cukup konsisten karena dia berada di posisi atas. Artinya, ada kemajuan yang sangat pesat setelah dia sempat frustrasi di dua seri terakhir, yakni Le Mans dan Mugello.

"Saya sangat bahagia dengan pekerjaan kami selama pekan ini," ungkap Rossi kepada Italia1, Sabtu (13/6).

"Saya merasa bagus di atas motor ini sejak kemarin, dan selalu berada di depan. Kami telah bekerja dengan baik pada sore ini juga (kualifikasi): kami telah membuat beberapa modifikasi agar bisa mengambil keuntungan yang lebih baik pada ban soft.

"Memang, masih ada beberapa hal kecil yang harus diperhatikan, tetapi secara umum kami akan kompetitif pada balapan besok," tambah juara bertahan tersebut.

Pada babak kualifikasi ini, Rossi sempat berada di urutan terdepan. Tetapi menjelang sesi terakhir, Lorenzo bisa mengalahkan catatan waktu rekannya tersebut, dan unggul 0,013 detik.

Melihat pencapaian tersebut, Rossi mengaku sangat senang dengan kecepatan motornya.

"Lap terakhir bagus. Saya cepat, meskipun harus kehilangan pole position. Yang pasti, saya senang: ini adalah sebuah langkah maju jika dibandingkan dengan balapan-balapan yang sudah dilewati. Saya merasa lebih bagus di atas motor."

Namun masih ada yang mengganjal dalam diri Rossi. Pebalap Italia ini berharap, cuaca yang panas jangan terlalu ekstrim, karena akan menyulitkan para pebalap.

"Jika panas ini tak berubah, maka akan sulit untuk membalap 25 lap," terangnya.